Deskripsi umum :
Belukar atau pohon yang tumbuh menyebar dengan ketinggian
mencapai
25 m. Kumpulan pohon membentuk sistem perakaran horizontal
dan akar nafas
yang rumit. Akar nafas biasanya tipis, berbentuk jari (atau
seperti asparagus)
yang ditutupi oleh lentisel. Kulit kayu luar berwarna
keabu-abuan atau gelap
kecoklatan, beberapa ditumbuhi tonjolan kecil, sementara
yang lain kadangkadang
memiliki permukaan yang halus. Pada bagian batang yang tua,
kadangkadang
ditemukan serbuk tipis.
Daun :
Permukaan halus, bagian atas hijau mengkilat, bawahnya
pucat. Unit & Letak:
sederhana & berlawanan. Bentuk: lanset (seperti daun
akasia) kadang elips.
Ujung: meruncing. Ukuran: 16 x 5 cm.
Bunga :
Seperti trisula dengan gerombolan bunga (kuning) hampir di
sepanjang ruas
tandan. Letak: di ujung/pada tangkai bunga. Formasi: bulir
(ada 10-30 bunga
per tandan). Daun Mahkota: 4, kuning cerah, 3-4 mm. Kelopak
Bunga: 5.
Benang sari: 4.
Buah :
Seperti kerucut/cabe/mente. Hijau muda kekuningan. Ukuran: 4
x 2 cm.
Ekologi :
Merupakan jenis pionir pada habitat rawa mangrove di lokasi
pantai yang
terlindung, juga di bagian yang lebih asin di sepanjang
pinggiran sungai yang
dipengaruhi pasang surut, serta di sepanjang garis pantai.
Mereka umumnya
menyukai bagian muka teluk. Akarnya dilaporkan dapat
membantu pengikatan
sedimen dan mempercepat proses pembentukan daratan.
Perbungaan terjadi
sepanjang tahun. Genus ini kadang-kadang bersifat vivipar,
dimana sebagian
buah berbiak ketika masih menempel di pohon.
Penyebaran :
Ditemukan di seluruh Indonesia. Dari India sampai Indo Cina,
melalui Malaysia
dan Indonesia hingga ke Filipina, PNG dan Australia tropis.
Kelimpahan : Melimpah.
Manfaat :
Kayu bakar dan bahan bangunan bermutu rendah. Getah dapat
digunakan untuk
mencegah kehamilan. Buah dapat dimakan.