Deskripsi umum :
Belukar atau pohon yang tumbuh tegak atau menyebar,
ketinggian pohon
mencapai 30 meter. Memiliki sistem perakaran horizontal yang
rumit dan
berbentuk pensil (atau berbentuk asparagus), akar nafas
tegak dengan sejumlah
lentisel. Kulit kayu halus dengan burik-burik hijau-abu dan
terkelupas dalam
bagian-bagian kecil. Ranting muda dan tangkai daun berwarna
kuning, tidak
berbulu.
Daun :
Bagian atas permukaan daun ditutupi bintik-bintik kelenjar
berbentuk cekung.
Bagian bawah daun putih- abu-abu muda. Unit & Letak:
sederhana &
berlawanan. Bentuk: elips, bulat memanjang, bulat telur
terbalik. Ujung:
meruncing hingga membundar. Ukuran: 9 x 4,5 cm.
Bunga :
Seperti trisula dengan bunga bergerombol muncul di ujung
tandan, bau
menyengat, nektar banyak. Letak: di ujung atau ketiak
tangkai/tandan bunga.
Formasi: bulir (2-12 bunga per tandan). Daun Mahkota: 4,
kuning pucat-jingga
tua, 5-8 mm. Kelopak Bunga: 5. Benang sari: 4.
Buah :
Buah agak membulat, berwarna hijau agak keabu-abuan.
Permukaan buah
berambut halus (seperti ada tepungnya) dan ujung buah agak
tajam seperti paruh.
Ukuran: sekitar 1,5x2,5 cm.
Ekologi :
Merupakan tumbuhan pionir pada lahan pantai yang terlindung,
memiliki
kemampuan menempati dan tumbuh pada berbagai habitat
pasang-surut, bahkan
di tempat asin sekalipun. Jenis ini merupakan salah satu
jenis tumbuhan yang
paling umum ditemukan di habitat pasang-surut. Akarnya
sering dilaporkan
membantu pengikatan sedimen dan mempercepat proses
pembentukan tanah
timbul. Jenis ini dapat juga bergerombol membentuk suatu
kelompok pada habitat
tertentu. Berbuah sepanjang tahun, kadang-kadang bersifat
vivipar. Buah membuka
pada saat telah matang, melalui lapisan dorsal. Buah dapat
juga terbuka karena
dimakan semut atau setelah terjadi penyerapan air.
Penyebaran :
Tumbuh di Afrika, Asia, Amerika Selatan,
Australia, Polynesia dan Selandia Baru.
Ditemukan di seluruh Indonesia.
Kelimpahan : Melimpah.
Manfaat :
Daun digunakan untuk mengatasi kulit yang terbakar. Resin
yang keluar dari kulit
kayu digunakan sebagai alat kontrasepsi. Buah dapat dimakan.
Kayu menghasilkan
bahan kertas berkualitas tinggi. Daun digunakan sebagai
makanan ternak.
Catatan : Sedang dilakukan revisi taksonomi. Backer &
Bakhuizen van den Brink (1963-
8) hanya menyebutkan varietas A. intermedia (Griff.) Bakh.